NB. Hasil masih belum lengkap. Mohon maaf jika ada kesalahan dan
bagi teman-teman pembaca yang mengetahui data lainnya atau ingin memperbaiki kesalahan peringkat dan nama, silahkan berikan comment di kolom
komentar. Terima Kasih
Bidang Matematika
1. Billi - SMA Kusuma Bangsa
2. Lucki Apriandi - SMA SMA Kusuma Bangsa
3. Fernando Agusto - SMA Xaverius 1
4. Ivan Nata Prawira - SMA Xaverius 1
5. Opel Berlin - SMA Xaverius 1
6. Agung Pratama - SMAN SUMSEL
7. Mandi Putriyudi - SMA Kusuma Bangsa
8. Raveli - SMA Kusuma Bangsa
9. Ricardo - SMA Xaverius 1
10. Ahmad Fikri - SMAN 17
Bidang Biologi
2. Yansen Hadiputra - SMA Xaverius 1
3. Amanda Liusnando - SMA Kusuma Bangsa
8. Beauty - SMA Xaverius 1
10. Tungki Pratama Umar - SMA Xaverius 1
Bidang Fisika
1. Alvinnata - SMA Xaverius 1
2. Khairullah Sastradinata - SMAN 17
3. Aline Diantami Kesuma - SMA Xaverius 1
4. Agung Budi Pamungkas - SMAN 17
5. Marshall Lugan - SMA Kusuma Bangsa
6. Alysia Lukito - SMA Xaverius 1
7. Indriwarti - SMAN 17
8. Fiarnirazha - SMAN 17
9. Rizka Nurdianti - SMA YPI Tunas Bangsa
10. Martin Rinaldy - SMA Xaverius 1
Bidang Kimia
1. Ridho Qodri - SMAN SUMSEL
2. M. A. Salvano Salni - SMAN 17
3. Eunike Reginna Febby - SMA Kusuma Bangsa
4. Amanda Nathania - SMA Xaverius 1
5. M. Rifki Al Ikhsan - SMAN 5
6. Fernilia H - SMAN 10
7. Ridho Kurniawan - SMAN 17
8. Virrisya Gerlandine - SMA Kusuma Bangsa
9. Defina Yunita - SMA Xaverius 1
10. Kamelia Maharani - SMA Xaverius 1
Bidang Ekonomi
1. Fransiska Maria Yanita - SMA Xaverius 1
2. Gisella Liati - SMA Xaverius 1
3. Manda Prahasa - SMA Xaverius 4
4. Vionda Osta N.S. - SMA Kusuma Bangsa
5. Risa Pratiwi - SMAN 1
6. Valencia - SMA Kusuma Bangsa
7. Arjun Saka Agung - SMAN SUMSEL
8. Olivia Lindy - SMA Xaverius 1
9. Deasy A. - SMA Kusuma Bangsa
10. Jessica C. - SMA Methodist 1
Bidang Geografi
1. Nurul H - SMAN 3
2. Vico Judi - SMA Xaverius 1
3. A. Sabila - SMAN 17
4. Dyah I.N. - SMAN 6
5. Anjar Bella S. - SMAN SUMSEL
6. Tonia - SMA Kusuma Bangsa
7. M. Marzuki - SMAN 5
8. Maria Ulfa - SMA Kusuma Bangsa
9. SIti - SMAN 17
10. Agus Aprianto - SMAN 3
Bidang Informatika
2. Laurentia - SMA Xaverius 1
Bidang Astronomi
3. Nando Sang Putra - SMA Xaverius 1
6. Yossy - SMA Xaverius 1
Bidang Kebumian
1. Olive Mutiara - SMA Kusuma Bangsa
2. Devi Purnamasari - SMA Xaverius 1
3. Alan Budi Kusuma - SMAN SUMSEL
4. Meri Harlida - SMAN SUMSEL
5. Catherin Marcella - SMA Xaverius 1
6. Nandya Sarah U - SMAN 17
7. Cindy Violita - SMA Kusuma Bangsa
8. Chadella Fatah - SMAN 17
9. Afif Saefullah - SMAN 5
10. Hanifah Rachmat - SMA Kusuma Bangsa
Sumber : Siswa-Siswi Peserta OSK 2013
Categories
Babylonia
(1)
History
(1)
Information
(29)
Olimpiade
(1)
Renungan
(10)
Science
(33)
Technology
(15)
Tugas Komputer
(3)
Sabtu, 13 April 2013
Jumat, 12 April 2013
Materi Gelap dan Energi Gelap
Belum lagi orang bisa memecahkan misteri tentang materi gelap (dark matter) alam semesta, sekarang ditemukan fenomena yang lebih muskil lagi, yaitu dark energy (energi gelap).
Apa itu dark matter? Apa itu dark energy? Harap tidak keliru diartikan sebagai kuasa kegelapan tempat berkuasanya drakula, hantu, dan lain-lain. Dark energy yang dibahas di sini adalah masalah ilmu pengetahuan alam.
Dark Matter atau materi gelap adalah sebuah nama untuk materi di alam ini yang tidak pernah bisa diketahui struktur intenalnya. "Dark" atau gelap digunakan oleh ilmuwan untuk me-label-kan obyek yang tidak terjelaskan.
Dark Matter adalah nyata. Pengaruh gravitasi dan energy-nya atau disebut Dark Energy dapat di detekasi dan dirasakan. Bahkan dark matter mengisi 23% massa materi di alam semesta ini, dan Dark Enegy menguasai 73% dari energi yang ada di alam semesta ini. Namun dark matter tidak memancarkan cahaya, dari namanya juda Dark dan kita tidak pernah tahu terbentuk dari partikel apakah dark matter itu.
Para astronom bisa mengamati benda-benda langit, seperti bintang dan galaksi, karena benda-benda itu memancarkan cahaya. Benda-benda langit yang menghasilkan cahaya itu dikategorikan sebagai materi terang.
Ada benda-benda langit lain yang tidak memancarkan cahaya, seperti lubang hitam (black hole), bintang katai gelap, dan awan gas antarbintang.
Benda-benda gelap itu memang sulit diamati karena tidak langsung memancarkan gelombang yang dapat dideteksi oleh manusia. Kadang-kadang keberadaannya diketahui secara tidak langsung.
Sebagai contoh, keberadaan awan gas antarbintang diketahui dari serapan cahaya bintang di belakang awan itu. Kalau di belakangnya tidak ada bintang, tentu awan antarbintang itu tidak akan terdeteksi.
Contoh lain, sumber sinar-X, Cygnus X-1, diyakini sebagai lubang hitam, bukan karena kelihatan, tetapi karena beberapa fakta mendukung keyakinan itu. Di dekat lubang hitam itu ada sebuah bintang yang sedang diisap oleh lubang hitam itu.
Materi yang mengalir dari bintang ke lubang hitam itu memancarkan sinar-X yang kuat. Dari pengamatan sinar-X itulah diyakini ada lubang hitam di sana. Lubang hitam yang berkelana sendirian di angkasa luar, jauh dari benda-benda lain, sulit terdeteksi keberadaannya.
Pengetahuan tentang materi gelap masih terus berkembang. Sekarang bahkan para ahli menduga bahwa kontributor terbesar dark mater adalah WIMP (weakly interacting massive particle) atau partikel bermassa besar tetapi hampir tidak berinteraksi dengan partikel lain.
Materi gelap seperti WIMP ini diduga memberikan kontribusi 25-30 persen dari massa alam semesta. Bintang-bintang hanya 0,5 persen. Lalu, yang sebagian besar apa? Hasil pengamatan menjurus ke arah dark energy.
Mekanisme
Apa itu dark energy? Bagaimana mekanisme pembentukannya? Apa hubungannya dengan materi biasa? Hukum fisika apa yang berlaku padanya? Berbagai pertanyaan mendasar itu sampai sekarang belum ditemukan jawabannya dengan pasti.
Hanya sifatnya yang berlawanan dengan gravitasi yang diketahui. Kalau gravitasi bersifat tarik-menarik, energi gelap dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat tolak-menolak (repulsive).
Bayangkan, misalnya, kalau gaya antara kita dengan Bumi tiba-tiba berubah menjadi bersifat tolak-menolak, maka kita akan terlontar ke angkasa, makin lama makin jauh dari Bumi. Mana mungkin kita bisa hidup, mengerikan bukan?
Bagaimana para ilmuwan mengetahui bahwa dark energy itu ada kalau tidak tahu apa penyebabnya? Keberadaan dark energy diketahui dari pengamatan supernova yang terjadi di galaksi-galaksi yang jauh. Sebagaimana kita ketahui, di dalam sebuah galaksi terdapat banyak sekali bintang, bisa mencapai ratusan miliar jumlahnya.
Pada saat terjadi supernova, salah satu bintang di dalam galaksi itu meledak. Demikian dahsyatnya supernova sehingga bintang yang meledak itu tampak jauh lebih cemerlang daripada bintang-bintang lain. Kadang-kadang supernova malah lebih cemerlang daripada jumlah kecemerlangan semua bintang di galaksi induknya.
Supernova adalah ledakan mahadahsyat yang menandai berakhirnya riwayat sebuah bintang bermassa besar. Energi total yang dipancarkan oleh supernova dalam beberapa detik bisa setara dengan pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan hingga miliaran tahun.
Output energi supernova jenis tertentu dapat dihitung para astronom berdasarkan sifat-sifat pancaran radiasinya. Supernova-supernova itu ternyata tampak lebih redup daripada yang diperhitungkan secara teoretis.
Jarak jauh
Orang mungkin bisa mengatakan, jaraknya yang jauh itu membuat supernova tampak redup. Namun, meskipun para astronom sudah memasukkan faktor jarak itu ke dalam perhitungan, tetap tidak cukup untuk membuat supernova tampak seredup yang diamati.
Berbagai kemungkinan penjelasan sudah dicoba, tetapi hanya pada keberadaan dark energy masih terbuka kemungkinan penjelasan mengapa supernova-supernova itu begitu redup.
Penjelasannya adalah bahwa supernova itu bergerak menjauh dipercepat, artinya galaksi induknya juga menjauh dipercepat. Bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh umumnya disepakati oleh para astronom karena fakta pengamatan menunjukkan demikian.
Menurut hukum gravitasi Newton, gerakan saling menjauh itu haruslah melambat karena adanya gaya tarik-menarik antarbenda di dalam alam semesta.
Sama seperti batu yang dilemparkan vertikal ke atas, geraknya makin lama makin lambat karena ketika batu itu bergerak ke atas, ada gaya gravitasi bumi yang menariknya ke bawah.
Yang menjadi masalah adalah pengamatan supernova yang jauh itu mengindikasikan gerakan saling menjauh galaksi-galaksi itu makin lama makin cepat.
Apa yang menyebabkan percepatan itu? Mesti ada suatu gaya semesta yang berlawanan sifat dengan gravitasi, yang mendorong galaksi-galaksiâ?"tempat terjadinya supernova itu menjauh. Gaya itu diduga berasal dari dark energy.
Penemuan dark energy ini sangat berpengaruh pada teori tentang alam semesta yang didasarkan pada asumsi bahwa gaya antara dua benda selalu tarik-menarik. Kalau ada gaya tolak antarbenda, berarti asumsi dasar teori alam semesta tidak sepenuhnya benar.
Kalau pembuatan dasar sebuah bangunan tidak kuat, bangunan itu bisa runtuh. Apa yang terjadi kalau dasar sebuah teori, seperti teori alam semesta itu, salah? Bisa jadi teori lama akan runtuh dan para ilmuwan harus membangun teori baru.
Mulai terkuaknya misterii “Dark Energi”
Dengan menggunakan 'kaca pembesar raksasa galaksi' -- tim ilmuwan internasional yang dipimpin Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, menyimpulkan distribusi dark energy berarti alam semesta tak akan pernah berhenti tumbuh, berkembang.
Temuan ini, yang akan dipublikasikan alam jurnal Science Kamis 19 Agustus 2010 -- juga menemukan pada akhirnya dark energy akan mati dan menjadi seolah gurun dingin.
Para ilmuwan menggunakan Hubble dan teleskop besar milik Badan Antariksa Eropa (ESO), Very Large Telescope untuk mengobservasi bagaimana cahaya dari bintang yang jauh terdistorsi di dekat gugus atau klaster galaksi yang dinamakan Abell 1689.
Galaksi-galaksi tersebut -- yang ditemukan di konstelasi Virgo adalah salah satu klaster galaksi terbesar yang dikenal dalam ilmu pengetahuan.
Karena massanya yang besar, ilmuwan mengatakan itu 'seakan adalah sebuah kaca pembesar kosmik' yang menyebabkan cahaya membelok di sekitarnya.
Sumber : Forum Vivanews (IPTEK)
Apa itu dark matter? Apa itu dark energy? Harap tidak keliru diartikan sebagai kuasa kegelapan tempat berkuasanya drakula, hantu, dan lain-lain. Dark energy yang dibahas di sini adalah masalah ilmu pengetahuan alam.
Dark Matter atau materi gelap adalah sebuah nama untuk materi di alam ini yang tidak pernah bisa diketahui struktur intenalnya. "Dark" atau gelap digunakan oleh ilmuwan untuk me-label-kan obyek yang tidak terjelaskan.
Dark Matter adalah nyata. Pengaruh gravitasi dan energy-nya atau disebut Dark Energy dapat di detekasi dan dirasakan. Bahkan dark matter mengisi 23% massa materi di alam semesta ini, dan Dark Enegy menguasai 73% dari energi yang ada di alam semesta ini. Namun dark matter tidak memancarkan cahaya, dari namanya juda Dark dan kita tidak pernah tahu terbentuk dari partikel apakah dark matter itu.
Para astronom bisa mengamati benda-benda langit, seperti bintang dan galaksi, karena benda-benda itu memancarkan cahaya. Benda-benda langit yang menghasilkan cahaya itu dikategorikan sebagai materi terang.
Ada benda-benda langit lain yang tidak memancarkan cahaya, seperti lubang hitam (black hole), bintang katai gelap, dan awan gas antarbintang.
Benda-benda gelap itu memang sulit diamati karena tidak langsung memancarkan gelombang yang dapat dideteksi oleh manusia. Kadang-kadang keberadaannya diketahui secara tidak langsung.
Sebagai contoh, keberadaan awan gas antarbintang diketahui dari serapan cahaya bintang di belakang awan itu. Kalau di belakangnya tidak ada bintang, tentu awan antarbintang itu tidak akan terdeteksi.
Contoh lain, sumber sinar-X, Cygnus X-1, diyakini sebagai lubang hitam, bukan karena kelihatan, tetapi karena beberapa fakta mendukung keyakinan itu. Di dekat lubang hitam itu ada sebuah bintang yang sedang diisap oleh lubang hitam itu.
Materi yang mengalir dari bintang ke lubang hitam itu memancarkan sinar-X yang kuat. Dari pengamatan sinar-X itulah diyakini ada lubang hitam di sana. Lubang hitam yang berkelana sendirian di angkasa luar, jauh dari benda-benda lain, sulit terdeteksi keberadaannya.
Pengetahuan tentang materi gelap masih terus berkembang. Sekarang bahkan para ahli menduga bahwa kontributor terbesar dark mater adalah WIMP (weakly interacting massive particle) atau partikel bermassa besar tetapi hampir tidak berinteraksi dengan partikel lain.
Materi gelap seperti WIMP ini diduga memberikan kontribusi 25-30 persen dari massa alam semesta. Bintang-bintang hanya 0,5 persen. Lalu, yang sebagian besar apa? Hasil pengamatan menjurus ke arah dark energy.
Mekanisme
Apa itu dark energy? Bagaimana mekanisme pembentukannya? Apa hubungannya dengan materi biasa? Hukum fisika apa yang berlaku padanya? Berbagai pertanyaan mendasar itu sampai sekarang belum ditemukan jawabannya dengan pasti.
Hanya sifatnya yang berlawanan dengan gravitasi yang diketahui. Kalau gravitasi bersifat tarik-menarik, energi gelap dihasilkan oleh sesuatu yang bersifat tolak-menolak (repulsive).
Bayangkan, misalnya, kalau gaya antara kita dengan Bumi tiba-tiba berubah menjadi bersifat tolak-menolak, maka kita akan terlontar ke angkasa, makin lama makin jauh dari Bumi. Mana mungkin kita bisa hidup, mengerikan bukan?
Bagaimana para ilmuwan mengetahui bahwa dark energy itu ada kalau tidak tahu apa penyebabnya? Keberadaan dark energy diketahui dari pengamatan supernova yang terjadi di galaksi-galaksi yang jauh. Sebagaimana kita ketahui, di dalam sebuah galaksi terdapat banyak sekali bintang, bisa mencapai ratusan miliar jumlahnya.
Pada saat terjadi supernova, salah satu bintang di dalam galaksi itu meledak. Demikian dahsyatnya supernova sehingga bintang yang meledak itu tampak jauh lebih cemerlang daripada bintang-bintang lain. Kadang-kadang supernova malah lebih cemerlang daripada jumlah kecemerlangan semua bintang di galaksi induknya.
Supernova adalah ledakan mahadahsyat yang menandai berakhirnya riwayat sebuah bintang bermassa besar. Energi total yang dipancarkan oleh supernova dalam beberapa detik bisa setara dengan pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan hingga miliaran tahun.
Output energi supernova jenis tertentu dapat dihitung para astronom berdasarkan sifat-sifat pancaran radiasinya. Supernova-supernova itu ternyata tampak lebih redup daripada yang diperhitungkan secara teoretis.
Jarak jauh
Orang mungkin bisa mengatakan, jaraknya yang jauh itu membuat supernova tampak redup. Namun, meskipun para astronom sudah memasukkan faktor jarak itu ke dalam perhitungan, tetap tidak cukup untuk membuat supernova tampak seredup yang diamati.
Berbagai kemungkinan penjelasan sudah dicoba, tetapi hanya pada keberadaan dark energy masih terbuka kemungkinan penjelasan mengapa supernova-supernova itu begitu redup.
Penjelasannya adalah bahwa supernova itu bergerak menjauh dipercepat, artinya galaksi induknya juga menjauh dipercepat. Bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh umumnya disepakati oleh para astronom karena fakta pengamatan menunjukkan demikian.
Menurut hukum gravitasi Newton, gerakan saling menjauh itu haruslah melambat karena adanya gaya tarik-menarik antarbenda di dalam alam semesta.
Sama seperti batu yang dilemparkan vertikal ke atas, geraknya makin lama makin lambat karena ketika batu itu bergerak ke atas, ada gaya gravitasi bumi yang menariknya ke bawah.
Yang menjadi masalah adalah pengamatan supernova yang jauh itu mengindikasikan gerakan saling menjauh galaksi-galaksi itu makin lama makin cepat.
Apa yang menyebabkan percepatan itu? Mesti ada suatu gaya semesta yang berlawanan sifat dengan gravitasi, yang mendorong galaksi-galaksiâ?"tempat terjadinya supernova itu menjauh. Gaya itu diduga berasal dari dark energy.
Penemuan dark energy ini sangat berpengaruh pada teori tentang alam semesta yang didasarkan pada asumsi bahwa gaya antara dua benda selalu tarik-menarik. Kalau ada gaya tolak antarbenda, berarti asumsi dasar teori alam semesta tidak sepenuhnya benar.
Kalau pembuatan dasar sebuah bangunan tidak kuat, bangunan itu bisa runtuh. Apa yang terjadi kalau dasar sebuah teori, seperti teori alam semesta itu, salah? Bisa jadi teori lama akan runtuh dan para ilmuwan harus membangun teori baru.
Mulai terkuaknya misterii “Dark Energi”
Dengan menggunakan 'kaca pembesar raksasa galaksi' -- tim ilmuwan internasional yang dipimpin Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, menyimpulkan distribusi dark energy berarti alam semesta tak akan pernah berhenti tumbuh, berkembang.
Temuan ini, yang akan dipublikasikan alam jurnal Science Kamis 19 Agustus 2010 -- juga menemukan pada akhirnya dark energy akan mati dan menjadi seolah gurun dingin.
Para ilmuwan menggunakan Hubble dan teleskop besar milik Badan Antariksa Eropa (ESO), Very Large Telescope untuk mengobservasi bagaimana cahaya dari bintang yang jauh terdistorsi di dekat gugus atau klaster galaksi yang dinamakan Abell 1689.
Galaksi-galaksi tersebut -- yang ditemukan di konstelasi Virgo adalah salah satu klaster galaksi terbesar yang dikenal dalam ilmu pengetahuan.
Karena massanya yang besar, ilmuwan mengatakan itu 'seakan adalah sebuah kaca pembesar kosmik' yang menyebabkan cahaya membelok di sekitarnya.
Sumber : Forum Vivanews (IPTEK)
Rabu, 27 Februari 2013
Dunia Lain (Peninjauan Fisika Kuantum)
Bagaimana memahami kehidupan dunia lain yang dianggap sebagai Ultra Terrestrial? Sebuah teori menyatakan bahwa Jin dan makhluk halus lainnya mungkin berasal dari biosfer plasma hitam dari sisi gelap Bumi, dan diyakini ‘dunia lain’ ini memiliki keragaman bentuk kehidupan seperti yang ada di Bumi.
Dunia lain dan kehidupannya di negara kita bukan hal asing, bahkan di negara Eropa dan Amerika sejak 20 tahun terakhir telah mulai memahami adanya kehidupan yang tidak dapat dijelaskan dengan teori ilmiah. Tapi kini semua itu dapat terjawab, teori kuantum satu-satunya yang bisa membuktikan bagaimana sisi gelap Bumi dijelaskan dalam persepsi ilmu pengetahuan.
Banyak orang meyakini dunia spiritual, tetapi mereka tak mampu membuktikan bagaimana semua itu bisa terjadi, bagaimana menjelaskan secara teoritis, dan bagaimana membuat publik yakin bahwa dunia lain benar adanya. Contoh kecilnya, mimpi yang menjadi kenyataan… sanggupkah Anda menjelaskan bagaimana fenomena mimpi bisa menembus ruang waktu yang menjadi kenyataan tepat seperti dalam mimpi? Baik, maka kita kali ini akan membicarakan tentang dunia lain dan memahaminya dengan fisika kuantum.
Memahami Dunia Lain Dengan Fisika Kuantum
Sepanjang sejarah dan berabad-abad, ajaran spiritualis mengajarkan bahwa malaikat tecipta dari materi yang lebih ringan atau disebut cahaya. Sementara dalam ilmu metafisika dinyatakan bahwa makhluk halus seperti plasma yang dapat melalui dinding dan melawan gravitasi Bumi. Bagaimana mereka melakukannya? Adakah semua ini hanya fatamorgana manusia?
Beberapa fenomena penampakan UFO tidak terlihat seperti pesawat buatan melainkan berwarna-warni, mereka diterangi plasma cerah yang dapat menangkap benda-benda fisik dengan kekuatan magnetik yang saling berlawanan. Ada banyak kasus yang menyatakan keterkaitan dugaan ini, ketika pertemuan manusia dengan UFO sering mengakibatkan kerusakan elektronik. Radio, ponsel, kamera, sama sekali tak berfungsi seakan-akan membawa energi elektromagnetik pada elektronik. Kasus lainnya seperti penculikan manusia dan sapi yang terangkat ke pesawat UFO, ada energi magnetik yang membuat materi dibawahnya tertarik keatas.
Mohon maaf sebelumnya karena mencoba memetik penggalan ayat dalam kitab Al Qur’an menyebutkan tentang Jin yang digambarkan dengan bentuk kehidupan transparan dan mampu berubah wujud. Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan akan terkait dengan plasma seperti yang diungkapkan Trevor Constable dalam bukunya ‘The Cosmic Pulse of Life: The Revolutionary Biological Power Behind UFOs‘, makhluk luar angkasa mirip dengan jin mungkin digambarkan dengan fenomena yang sama.
Tidak ada alasan bagi manusia untuk takut terhadap jin yang terkadang dianggap sebagaiHumanoid jahat dalam berbagai cerita UFO modern, dan terkadang makhluk dunia lain tersebut digambarkan sebagai kerabat iblis.
Ribuan tahun yang lalu, para Dewa Yunani dan Romawi digambarkan sebagai manusia, bentuk mereka berubah besar di depan mata manusia kemudian terbang dengan kenderaan bersinar melewati angkasa. Kebudayaan lain seperti Dewa Avatar dalam agama Hindu tampaknya tidak terpengaruh hukum fisika, akan tetapi mitos dunia lain yang kita ketahui penuh dengan entitas yang penggambarannya jauh lebih ringan dari udara, berganti wujud dan terkadang sebagai makhluk bersinar.
Malaikat dalam ajaran Kristen pertama kali digambarkan sebagai bola bersinar, inikah yang disebut plasma? Kemudian memanipulasi wujud mereka sehingga manusia dapat mengenalinya sebagai malaikat ataupun para imam agama. Dalam sisi spiritualis juga diajarkan bahwa manusia memiliki sahabat, mungkin sebagai wali yang tidak terlihat oleh mata manusia kecuali pikiran dan kemampuan roh kita sanggup berbicara dengan mereka. Sebagai contoh ketika mengirim dan menerima penginderaan, yang sangat sesuai dengan teori fisika kuantum dan teori materi gelap.
Beberapa ilmuwan menganggap bahwa plasma gelap tidak hanya ada di seluruh ruang angkasa, tetapi juga berada Bumi dan melalui tubuh manusia. Menurut teori kuantum, semua makhluk yang hidup di alam semesta memiliki materi gelap. Sementara ilmu pengetahuan lain tidak bisa menerima keberadaan dunia lain karena tidak pernah sesuai dengan teori yang dijabarkan. Tetapi teori fisika kuantum, merupakan satu-satunya teori yang bisa mendukung dan menerima keberadaan malaikat dan jin dalam ilmu pengetahuan. Makhluk tak kasat mata menawarkan persahabatan spiritual dan terkadang membantu manusia, sebenarnya semua itu dapat dijelaskan dalam teori kuantum dan spiritual.
Teori Kuantum Jelaskan Adanya Dunia Lain
Selama ribuan tahun ajaran metafisika, spiritualis dan agama mendalami hubungan dengan dunia lain tetapi belum diakui dalam ilmu pengetahuan. Teori kuantum dan matematika mengisyaratkan manusia tentang adanya Lingkaran Cahaya Gelap yang sangat besar disekitar Bumi. Lingkaran cahaya ini berukuran gas raksasa, kepadatan Bumi berinteraksi dengan gravitasi yang berbeda. Bumi mengandung plasma, sementara Ultra Terrestrial (dunia lain) mengandung plasma gelap yang dunia-nya mirip seperti dunia kita dan tidak bisa terlihat.
Energi gelap dan materi gelap telah dibuktikan fisikawan kuantum teoritis sebagai komponen yang sama sekali tidak terlihat di alam semesta. Energi gelap setidaknya mengisi 72 persen alam semesta dan materi gelap hanya mengisi 23 persen.
Mungkin pikiran bawah sadar manusia dapat menerima pesan dari elektromagnetik gelap. Pikiran manusia dapat mengkonversi energi gelap atau mungkin pikiran manusia hanya sebagai ‘perasa’ dari unsur tersebut. Manusia memiliki materi gelap dalam tubuhnya, tetapi bukan berarti bahwa ‘materi gelap’ menggambarkan kejahatan, tapi berlaku dalam penggunaan teori kuantum.
Seperti fenomena yang terjadi dalam mimpi, dimana kita terkadang menerima informasi spiritual. Dalam mimpi manusia sering terbawa pengalaman spiritual yang membantu secara emosional dalam hidupnya. Di alam mimpi manusia bisa terbang, dapat berubah wujud, dapat menciptakan petualangan berbeda dari kehidupan nyata. Manusia selama ini telah mengalami realitas yang sama sekali berbeda dalam mimpi, seperti ruang waktu yang begitu nyata dan kemudian menghilang, semua fenomena mimpi tidak dipengaruhi gravitasi ataupun kepadatan molekul.
Bentuk-bentuk kehidupan di dunia lain bergerak dalam tiga dimensi, manusia berjalan di permukaan bumi (menurut gravitasi) dan tidak bisa bergerak ke atas melewati udara (melawan gravitasi). Plasma gelap sangat mirip dengan lautan, plasma mungkin tidak merespon salah satu bentuk gravitasi sementara masih ada jenis gravitasi lain yang lebih rendah. Hal ini melibatkan gravitasi Bumi dan gravitasi dunia lain, kedua partikel aneh berpotensi ‘sangat simetris’ tetapi menciptakan realitas yang berbeda.
Dunia lain merupakan bumi Paralel tetapi ada perbedaan besar dalam memahami bentuk kehidupan dan berinteraksi dengan realitas itu sendiri. Tetapi,… benarkah alam semesta dipenuhi makhluk ber-materi gelap dan menggunakan energi materi gelap yang meregangkan seluruh alam semesta sebagai lintasan perjalanan mereka?
Lingkaran cahaya materi gelap yang ada di Bumi mengizinkan mahluk tanpa fisik padat bertemu bertemu materi padat. Hal inilah yang menyebabkan roh manusia menghambat evolusi fisik dan tidak pernah bertahan lama (fisik manusia berumur pendek), berbeda dengan makhluk dunia lain yang bisa hidup ribuan/jutaan tahun dan melewati waktu sesingkat mungkin karena tidak memiliki molekul padat.
Jadi, Bumi merupakan planet mereka juga, makhluk dunia lain telah mengembangkan teknologi jauh lebih maju yang berada tepat di depan kita. Akan tetapi kita terjebak dalam dunia yang sangat padat molekul dengan gravitasi kuat dan membuat kita tak mampu memahaminya. Makhluk dunia lain hidup bermasyarakat, mereka telah mengembangkan metode ilmiah yang jauh lebih maju. Mereka berevolusi sama seperti manusia tetapi makhluk dunia lain berevolusi lebih cepat, situasi ini sama sekali berbeda persepsi, berbeda interaksi dan realitas.
Makhluk dunia lain berkomunikasi melalui telepati karena tidak memiliki tubuh fisik (seperti mulut dan otak). Makhluk dunia lain memiliki pemikiran maju dan bergerak dalam plasma gravitasi cahaya yang sangat ringan. Itu sebabnya ada sebuah mitologi yang menceritakan bahwa Jin mampu bergerak sebelum mata manusia berkedip. Kehidupan mereka beragam seperti makhluk yang ada di Bumi, setidaknya ada jutaan jenis makhluk ber-materi gelap dari ukuran terkecil hingga yang ter-cerdas, salah satunya telah mengukir sejarah mereka sebagai Dewa dan Dewi peradaban kuno.
Minggu, 24 Februari 2013
Medan Magnet Bumi
Banyak aspek yang menyebabkan medan magnet dan masih menjadi misteri, kutub magnet tidak sama persis seperti sumbu spin dan tidak benar-benar terpisah 180 derajat.
Medan magnet Bumi sangat membantu terutama melindungi makhluk hidup dari radiasi matahari yang berbahaya. Namun beberapa peneliti tidak benar-benar mengetahui apa penyebab adanya medan magnet.
Bagaimana Medan Magnet Tercipta?
Medan magnet berpindah dan tingkat gerakan meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir. Secara berkala, pada interval semenjak ratusan ribu tahun terpisah, medan magnet bumi melemah, padam dan kemudian bereformasi hingga kutub magnet terbalik. Tapi tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana semua ini bisa terjadi.
Para ilmuwan berpendirian bahwa medan magnet dihasilkan oleh arus listrik akibat besi-nikel pada inti planet, dan arus yang dihasilkan akibat rotasi planet. Penjelasan ini tak lebih daripada teori yang ternyata tidak bisa menjelaskan mengapa planet Jupiter yang memiliki inti besi-nikel paling banyak, dan interior dalam mungkin terdiri dari hidrogen metalik, juga memiliki medan magnet. Kemudian inti Matahari terdiri dari plasma super-panas yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, juga memiliki medan magnet.
Demikian pula lubang hitam yang tidak tercipta dari materi tetapi memiliki medan magnet. Setidaknya ada korelasi antara momentum sudut benda angkasa dan kekuatan bidangnya, tetapi dalam korelasi yang tepat dan mungkin hal itu berlaku dalam setiap kasus.
Korelasi Medan Magnet Dan Momentum Sudut
Momentum dihasilkan massa kali kecepatan, dua benda dengan massa yang sama dan memiliki kecepatan akan menghasilkan momentum yang sama. Jika materi memiliki kecepatan yang lebih tinggi akan memiliki momentum lebih, dan momentum sudut dihasilkan dari massa yang berputar.
Jika membandingkan momentum sudut benda disekitar galaksi tidak perlu menghitung salah satu momentum dari mereka. Benda-benda angkasa bervariasi dan secara langsung sebanding dengan massa dan kecepatan di permukaan khatulistiwa, sehingga kita dapat dengan mudah mengetahui perkiraan rasio.
Sebagian besar kesulitan dalam membuat perbandingan adalah kurangnya kesepakatan ilmuwan mengenai bagaimana mengukur kekuatan medan magnet secara keseluruhan.
Tanpa pengecualian seberapa besar bidang yang diukur, Saturnus dan Uranus adalah pengecualian, momentum dan medan magnet selalu berkorelasi dan berlaku pada Merkurius dibandingkan dengan Venus.
Ada beberapa penyebab umum pada semua medan magnet dan merupakan suatu hal diluar dari arus listrik pada inti tersebut. Momentum sudut tentu memiliki beberapa hubungan tapi jelas bukan salah satu penghubung langsung, mungkin terletak pada sesuatu yang sederhana seperti muatan listrik.
Tidak ada alasan meyakini bahwa bumi merupakan elektrik netral, dan jika memiliki muatan listrik maka bumi seperti berputar pada porosnya yang menghasilkan medan magnet. Jika intensitas medan magnet sebagian besar terkonsentrasi pada atau dekat permukaan, bervariasi di berbagai daerah, maka hal itu akan menjelaskan offset perpindahan kutub magnet.
Mungkin dampak dari asteroid atau komet dengan kekutan yang kuat berlawanan dengan planet Bumi, mungkin juga menghilangkan muatan listrik dan menyebabkan medan magnet menghilang. Namun tidak ada bukti yang mendukung hal ini, dan apa yang akan mengisi kembali muatan listrik dan medan magnet. Tetapi ketika asteroid melintas, terjadi perubahan signifikan pada medan magnet terutama di permukaaan Bumi.
Perkembangan Teleportasi
Penelititan ini menyusun bentuk umum teleportasi yang memungkinkan berbagai macam aplikasi potensial dalam fisika kuantum.
Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menganalisis bagaimana belitan bisa mendaur ulang dalam meningkatkan efisiensi hubungan ini. Hasilnya akan membawa penelitian selangkah lebih dekat pada teleportasi masa depan, meskipun penelitian ini masih murni teoritis.
Penelitian ini memperkenalkan protokol teleportasi baru yang di generalisasi dari protokol teleportasi asli, menggunakan kelompok Pauli dan protokol teleportasi berbasis port yang diperkenalkan oleh Hiroshima dan Ishizaka dengan menggunakan grup permutasi simetris, kemudian dirilis pada situs resmi University of Cambridge, edisi Januari 2013. Peneliti memperoleh kondisi yang cukup tepat dalam menentukan satu set operasi, yang pada umumnya tidak perlu membentuk kelompok untuk menimbulkan protokol teleportasi dan memberikan contoh-contoh dari skema tersebut. Generalisasi ini menyebabkan protokol dengan sifat baru dan diperlukan untuk mendorong skema baru dalam perhitungan berdasarkan pada teori mereka.
Protokol teleportasi Port-based dan generalisasi menggunakan sumber daya besar yang terdiri dari Singlets N teleport. Kemudian dua protokol yang berbeda mendaur ulang sumber daya teleport di beberapa titik dengan kesalahan linear yang meningkat. Protokol pertama terdiri dari teleporting qubit berurutan, dan yang kedua teleport massal.
Belitan Kuantum, Teleportasi Lebih Efektif
Dalam sepuluh tahun terakhir, fisikawan teoritis menunjukkan bahwa hubungan intens antara partikel yang dihasilkan sebagaimana ditetapkan hukum kuantum mungkin menjadi kunci teleportasi.
Pada tahun 1993 sebuah tim ilmuwan memperkirakan bahwa teleportasi bisa berfungsi pada prinsip hukum kuantum. Teleportasi kuantum memanfaatkan hukum kuantum ‘Belitan’ untuk mengirimkan partikel melintasi jarak yang berpotensi besar.
Belitan melibatkan sepasang partikel kuantum seperti elektron atau proton yang secara intrinsik terikat bersama-sama mempertahankan sinkronisasi keduanya, apakah partikel satu sama lain berlawanan pada sebuah galaksi. Protokol teleportasi sebelumnya hanya bisa mengirim informasi dan memerlukan koreksi penerima, atau Port-Based teleportasi tidak memerlukan koreksi tetapi membutuhkan jumlah belitan praktis pada setiap objek terkirim akan menghancurkan materi yang terbelit.
Fisikawan dari Cambridge, University College London, dan University of Gdansk, mengembangkan sebuah protokol untuk memberikan solusi optimal di mana materi yang dilibatkan didaur ulang, sehingga gerbang antara partikel berlaku pada teleportasi. Peneltitian ini menciptakan sebuah protokol di mana beberapa qubit dapat melakuakan teleportasi secara bersamaan, meskipun beitan materi turun secara proporsional dengan jumlah qubit yang dikirim pada kedua kasus.
Einstein dikenal membenci teori kuantum beitan, namun belitan telah terbukti menjadi fitur yang sangat nyata di alam semesta, dan salah satu yang memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan pengetahuan. Ada hubungan erat antara teleportasi dan komputer kuantum, sebagai alat yang memanfaatkan mekanika kuantum untuk melakukan perhitungan tidak layak pada komputer klasik. Membangun sebuah komputer kuantum merupakan salah satu tantangan besar fisika modern, dan diharapkan bahwa protokol teleportasi baru akan membawa kemajuan di bidang ini.
Sementara protokol ini masih benar-benar teoritis, tahun lalu tim ilmuwan Cina menguji teleportasi foton lebih dari 143 kilometer, memecahkan rekor sebelumnya, dan belitan kuantum semakin terlihat penting dalam investasi ilmiah.
Informasi teleportasi yang dibawa atom tunggal sangat sesuai dengan teknologi saat ini, tetapi teleportasi benda besar masih berada dalam fiksi ilmiah. Belitan kuantum dianggap sebagai bahan bakar, kekuatan protokol teleportasi lebih irit bahan bakar dan dapat menggunakan belitan secara hemat.
Benarkah Cermin dapat Membawa Kita ke Dimensi Lain?
Cermin merupakan pintu masuk ke dunia lain, argumen yang didasarkan pada Foton, pusaran energi, dan keterikatan mekanika Kuantum.
Dunia ini luar biasa, banyak hal di sekitar kita tidak terlihat atau menyadarinya. Contohnya Decode atau dikenal dalam ilmu pengetahuan sebagai mainstream penampakan cahaya. Cahaya yang terlihat merupakan bagian spektrum elektro-magnetik, yang hanya menyumbang sekitar 0,005 persen di alam semesta. Sementara 95 persen lainnya adalah energi gelap atau informasi yang tidak terlihat.
Cahaya yang terlihat hanya membentuk sebagian kecil dari spektrum elektro-magnetik, maka kita hanya melihat sebagian kecil dari 0,005 persen di alam semesta. Bahasa kasarnya ‘Kita buta’ dan sebagian besar dari kita tidak menyadari apa yang tidak terlihat.
Cermin, Pintu Masuk Dunia Lain
Apakah pikiran sadar kita terpaku dengan realitas saat ini? Dapatkah cermin menciptakan keretakan diantara dunia yang menakutkan dalam realitas dunia paralel? Ada alam semesta yang berbeda, petunjuk keberadaan mereka sudah cukup untuk membuat kita bertanya-tanya.
Dan beberapa peneliti mengatakan jawaban yang sama, dunia lain benar-benar Ada! Dunia yang kita lihat sebenarnya terbalik dan dikoreksi oleh otak, semuanya terlihat dalam Dua Dimensi yang dikonversi menjadi sebuah ilusi 3D melalui paralaks dari dua organ terpisah, yang disebut mata.
Kita tidak dapat melihat gelombang radio atau ultraviolet, atau masuk ke dimensi lain. Kebanyakan manusia tidak memiliki indera untuk melihat banyak hal yang ada, sehingga hanya melihat bagian dari realitas.
Realitas dalam bentuk yang paling dasar selalu dianggap sebagai suatu konstruksi. Apa yang kita lihat akan selalu berada di masa lalu, sementara pikiran dimasa sekarang, namun alam semesta di sekitar kita berada di kaca dan menyusut, hanya imajinasi yang dapat mengantisipasi masa depan.
Yang kita lihat selama ini sebagai realitas hanyalah puncak menara, ketika melihat bintang di angkasa maka sebenarnya melihat masa lalu dan beberapa bintang yang terlihat mungkin tidak ada lagi. Hal yang sama juga berlaku pada apa yang terdengar, tercium (bau), sentuhan, dan bahkan rasa. Segala sesuatu yang di rasakan tertunda sementara pikiran beroperasi mendekati kecepatan cahaya.
Menurut Dr.Michio Kaku, manusia saat ini berinteraksi dengan alam semesta atau dunia paralel. Di dunia lain hanya sebagai persepsi luar, kita beraktifitas dalam ruang tetapi kuantum string bergetar pada tingkat yang sedikit berbeda sehingga kita tidak menyadari perjalanan panjang.
Pintu dimensi mungkin saja sebuah pusaran, atau pintu masuk dunia lain yang lebih stabil menggunakan sifat-sifat benda-benda fisik untuk menjembatani kesenjangan antara string yang bergetar di Quanta. Tapi, benarkah benda-benda fisik itu seperti cermin?
Mitos, Olkutisme Dan Tradisi Cermin
Daya tarik okultisme pada cermin telah digunakan selama berabad-abad, cermin digunakan banyak peramal dan pendeta tinggi sejak zaman Sumeria kuno. Mitos dan legenda sering memiliki inti kebenaran dalam diri mereka, mungkin ada kebenaran di dalam kepercayaan mistik bahwa sifat cermin, konstruksi fisik yang unik, membuka beberapa pintu atau portal ke dunia lain.
Cerita fiksi Lewis Carroll, Through the Looking Glass, menggunakan cermin sebagai portal ke dunia lain di mana pahlawan pemberani, Alice, terjalin dalam petualangan baru setelah perjalanan pertamanya melalui lubang kelinci. Pelihat dan penyihir, semua mempercayai bahwa cermin memiliki kekuatan khusus yang tertanam dalam diri mereka dan dapat diakses dengan mantra yang tepat atau ritual.
Penulis Edgar Allan Poe terkesan membenci cermin, dalam cerita The Philosophy of Furniture, dia menuliskan kisah dibalik misteri cermin. Cermin dianggap terpisah dari refleksinya, cermin yang disajikan terus menerus datar, tidak berwarna, permukaan datar tak henti-hentinya, suatu hal yang selalu menyenangkan dan jelas. Cermin dianggap sebagai reflektor kuat dalam menghasilkan cerita mengerikan, dan kejahatan diperburuk dalam cerita ini, tidak hanya proporsi langsung dari augmentasi sumbernya, tetapi juga dalam rasio yang terus meningkat. Bahkan sebuah ruangan dengan empat atau lima cermin diatur secara acak, semua untuk satu tujuan. Seperti dalam acara seni, tatanan ruang yang tidak ada bentuk sama sekali.
The Dream of Red Chamber, sebuah novel Cina kuno yang menceritakan kisah seorang biksu Tao dengan kemampuan magis yang menciptakan cermin dua sisi, mencerminkan kebenaran di satu sisi dan keburukan di sisi lain. Banyak orang merasa memiliki sensasi lain ketika melihat bayangan mereka dalam cermin, mata menatap tanpa berkedip. Bahkan meyakini kekuatan mistik yang melekat pada cermin dan dianggap ajaib.
Cermin diyakini bisa mengungkapkan visi masa depan, neraka, setan, hantu, yang sesungguhnya dari kekuatan paranormal. Cermin telah digunakan untuk mengirimkan mantra, pembunuhan, memata-matai saingan, bahkan perjalanan waktu. Praktek menggunakan cermin sebagai alat paranormal sering disebut pengintai, dan beberapa diantara tradisi masih menggunakannya.
Dunia Lain Dalam Sudut Pandang Fisika
Lawrence Krauss, profesor fisika Arizona State University pernah menulis sebuah buku Hiding in the Mirror: the Mysterious Allure of Extra Dimensions, from Plato to String Theory and Beyond. Krauss bertanya-tanya apakah ada dunia lain dalam cermin dan jika penemuan ilmiah selama beberapa ratus tahun mengarah pada realisasi, cermin mungkin sebuah jendela untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
Krauss mengulas tentang ilmu empiris dalam dua abad terakhir, dimulai dengan penemuan hukum elektromagnetisme yang akhirnya menimbulkan pertanyaan besar tentang hubungan antara ruang waktu. Kemudian Albert Einstein memecahkan misteri itu pada tahun 1915 melalui teori relativitas. Dari sini awal penemuan subatomik, termasuk penemuan partikel positron, muon, neutrino, dan quark yang telah membawa umat manusia ke pemahaman baru dari empat kekuatan di alam, dan entah bagaimana gravitasi secara fundamental berbeda dari kekuatan lain dengan cara yang masih belum bisa dipahami.
Upaya mengungkap misteri gravitasi dan mekanika kuantum menyebabkan para ilmuwan pada tahun 1980 mengeksplorasi teori string, dengan kemungkinan adanya dimensi ekstra. Penemuan-penemuan baru cenderung mendukung dunia lain yang tidak banyak diketahui, seperti yang dikatakan Krauss dalam sebuah artikel internal, bahwa ilmu tidak beroperasi dalam ruang hampa. Ide-ide tentang dimensi ekstra terus berkembang sepanjang tahun, dan mungkin akan mengatakan kepada kita tentang sesuatu. Jika tidak mengungkapkan tentang dunia alami maka setidaknya tentang pikiran manusia.
Cermin adalah portal fisik yang berdiri sendiri, tidak lain merupakan energi yang bebas dari penahanan yang ada di berbagai tempat di dunia. Atau disebut pusaran waktu spasial, fenomena ini berada dalam bidang pusaran pergeseran fase.
David Deutsch pernah mengadakan serangkaian percobaan dengan Foton untuk membuktikan bahwa ketika melewati celah ganda, foton diblokir oleh pergeseran fase dan tidak dapat terjadi proses kecuali bergerak ke dimensi lain atau realitas. Berdasarkan argumen foton, tentunya menguatkan anggapan mereka yang meyakini bahwa cermin bisa menjadi gerbang ke dunia lain.
Ekspedisi Terakhir ke Bulan
Setelah kesuksesan misi peluncuran pesawat Apollo, mengapa NASA tak pernah mengirimkan manusia kembali ke Bulan selama lebih dari 40 tahun? Terakhir kali NASA mengirimkan manusia ke Bulan tahun 1972 dengan menggunakan Apollo 17, seharusnya saat ini akan menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi lebih maju.
Apakah Anda yakin bahwa program NASA meluncurkan manusia ke Mars akan berhasil? Sekalipun Obama menegaskan bahwa ditahun-tahun mendatang eksplorasi luar angkasa akan lebih terfokus pada planet Mars. Tetapi mengapa NASA tak pernah mengirimkan astronot-nya kembali ke Bulan setelah 40 tahun keberhasilan misi pesawat Apollo? Mengapa NASA tidak membangun pangkalan di Bulan daripada di orbit Bumi? Dan misteri itu tersimpan bersama misi penerbangan mereka, terlebih pada pesawat Apollo 11 dan Apollo 13.
Pesawat Apollo Digantikan, Mengapa?…
Sejarah program pesawat ruang angkasa dimulai dengan Proyek Mercury, dimana pada waktu itu Amerika menggunakan Redstone dan roket Atlas untuk mengirim manusia dalam misi suborbital dan orbital. Kemudian setelah keberhasilan proyek ini diikuti dengan proyek Gemini yang menggunakan roket Titan untuk meluncurkan dua orang ke orbit bumi, termasuk misi Extra Vehicular Activity yang membantu astronot berkelana di luar pesawat ruang angkasa.
Melalui keberhasilan proyek diatas memicu proyek pesawat luar angkasa selanjutnya yang disebut Apollo. Proyek ini menggunakan roket Saturn V untuk mengirim manusia ke Bulan, dimana pesawat Apollo 1 sebenarnya menjadi salah satu uji coba sistem yang gagal, kebakaran yang menewaskan astronot Grissom, White, dan astronot Chaffee. Gus Grissom seorang kritikus aspek tertentu tentang program luar angkasa dan nyaris tewas sebelum kejadian ini, ketika kapsul Mercury tenggelam ke laut setelah pendaratan.
Banyak misi yang pernah diuji coba pemerintahan Amerika, dan banyak juga mengalami keberhasilan. Seperti pesawat Apollo 7 dengan misi berawak di orbit Bumi, pesawat Apollo 8 berhasil membawa tiga orang ke Bulan meskipun mereka tidak mendarat. Pesawat Apollo 9 menguji peralatan Lunar Module Excursion (LEM) dan prosedur Docking di orbit Bumi, dilanjutkan dengan pesawat Apollo 10 yang membawa manusia ke Bulan dan dua awak turun menggunakan LEM sejauh sepuluh mil dari permukaan Bulan tapi tidak mendarat.
Tapi ada beberapa misi yang dianggap sangat misterius, setelah keberhasilan beberapa proyek penerbangan astronot, misi selanjutnya dianggap banyak orang sebagai kunci misteri pendaratan manusia di Bulan. Kabarnya pesawat Apollo 11 dianggap penting bagi ‘golongan’ tertentu yang berhasil mendarat di Bulan pada tanggal 20 Juli 1969. Tanggal ini merupakan tanggal Heliks meningkatnya konstelasi Sirius di belahan bumi utara (tanggal yang sangat penting bagi orang-orang Mesir kuno, terkait Dewa Isis). Sementara Buzz Aldrin dikabarkan melakukan upacara misterius selama 33 menit setelah keberhasilan pendaratan.
Misi berikutnya diikuti dengan peluncuran pesawat Apollo 12 yang mendarat dengan sukses, tetapi Apollo 13 benar-benar mendapatkan angka sial. Setalah lepas landas dari Bumi pada jam 1:13 (menurut jam militer tepat pada jam 13:13) tanggal 11 April 1970, dan mengalami ledakan misterius pada tanggal 13 April. Apollo 13direncanakan mendarat di Bulan titik kordinat wilayah Fra Mauro, dimana wilayah itu berada dalam kegelapan. Kemudian Apollo 14, Apollo 15, Apollo 16 dan Apollo 17 mengalami kesuksesan besar.
Teknologi roket Saturn V kemudian ditinggalkan dengan alasan pemborosan biaya, karen sistem peluncuran ini hanya berfungsi sekali pakai. Amerika kemudian mengembangkan sistem Space Shuttle yang sebenarnya membutuhkan biaya operasional lebih mahal, meskipun pada kenyataannya sebagian besar dapat digunakan kembali. Dan fakta misteri yang terjadi selama ini, misi pesawat berawak telah mencapai keberhasilan spektakuler dimasa lalu,…
tetapi mengapa NASA belum pernah mengirim manusia kembali ke Bulan? Terakhir kali NASA mengirimkan manusia ke Bulan tahun 1972 dengan menggunakan Apollo 17, seharusnya saat ini akan menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi lebih maju.
Beberapa orang tidak pernah percaya dengan pendaratan di Bulan, bahkan hal ini terjadi sejak masa-masa penerbangan pesawat Apollo. Dan selama bertahun-tahun keraguan itu semakin besar, apalagi saat ini NASA tak pernah lagi mengirimkan astronot kembali ke Bulan. Sebuah buku karya Mary dan David Bennett Percy yang berjudul Dark Moon menjelaskan tentang perjalanan astronot ke Bulan akan membutuhkan waktu sekitar dua jam. Rute menuju Bulan penuh radiasi yang dianggap sangat mematikan, bahkan lebih mematikan dari partikel yang terperangkap pada uji coba nuklir di atas atmosfer pada tahun 1962.
Video Lunar Module yang lepas landas dari Bulan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya asap roket ataupun debu, dan pendaratan tidak meninggalkan debu di kaki pesawat. Kamera Hasselblad yang digunakan para astronot yang dipasang pada pakaian ruang angkasa setinggi dada, hampir mustahil beroperasi sambil mengenakan setelan tebal dan rumit.
Richard Hoagland dan Mike Bara menyebutkan, bahwa sejarah rahasia NASA tidak cukup memiliki bukti kuat. Tanggal aneh dan penentuan waktu yang melibatkan angka suci, apakah kebetulan dalam misi Apollo 13 seperti semacam ritual aneh atau Teater bukan penyebab utama kecelakaan? NASA menggunakan nama Mitologi Paganpada sebagian besar roket dan program misi-nya (Apollo juga dianggap sebagai dewa yang bisa membawa wabah penyakit dan mematikan). Misi mereka menggambarkan konstelasi Orion (Sirius) sangat penting bagi Mesir kuno. Ada satu landasan peluncuran yang disebut White Sands Missile, dan itu disebut Launch Complex Thirty Three. Dan ada juga satu landasan pacu di Cape Canaveral yang juga disebut-sebut sebagai Runway Thirty Three. Soal ‘Thirty Three’ saya tak perlu menjelaskan panjang lebar, silahkan Anda cari penjelasannya sendiri.
Konspirasi Pendaratan Module Pesawat Apollo Di Bulan
Jadi ada dua kemungkinan, mungkin saja manusia pernah mendarat di Bulan, atau ada utusan lain yang mengorbit ke Bulan. Disebutkan para astronot pesawat Apollo melihat dan merekam benda misterius di orbit Bumi dan Bulan, melihat lampu aneh di permukaan Bulan, detektor seismik pada misi pertama mendeteksi tapi tak ada bukti meteor yang menjelaskan adanya lampu.
Jika manusia tidak pernah mendarat di Bulan, darimana asal batu bulan sebanyak 800 pon yang dibawa astronot? Bebatuan ini dikirim ke laboratorium di seluruh dunia, dan rasio isotop batu bulan berbeda dengan batu yang ada di Bumi.
Ada konspirasi yang menyebutkan, mungkin bebatuan itu benar-benar dibawa oleh astronot dalam sebuah program ruang rahasia, dan program misi yang muncul di publik hanya bertujuan sebagai propaganda untuk menutupi keberadaan program rahasia dan teknologi canggih yang digunakan. Sangat mungkin NASA memiliki teknologi Electrogravitik, tapi skenario ini tampaknya terlalu mengada-ada.
Konspirasi lainnya, mungkin astronot memang pernah mendarat tetapi hanya sekali atau dua kali dan misi pesawat Apollo lainnya adalah palsu. Motifnya untuk menutupi foto asli dengan merubah (kemungkinan) adanya struktur atau pesawat ruang angkasa lain di Bulan. Hoagland dan Bara serta peneliti lainnya telah memberikan bukti sangat kuat yang menyatakan bahwa beberapa jenis peradaban meninggalkan struktur di permukaan Mars dan Bulan, dan ada kemungkinan bahwa mereka masih hidup.
Lalu, bagaimana dengan Mars Curiosity dan rencana NASA mengirimkan manusia ke planet Mars? Saya tidak beranggapan bahwa hal ini terlalu berambisi, serangkaian uji coba mungkin akan mengulang tragedi yang pernah terjadi pada misi pesawat Apollo. Dan lebih buruk dari itu, NASA tidak akan membuka keseluruhan fakta yang mereka temukan di permukaan Mars. Mungkin NASA sudah diperingatkan, ‘jangan kembali ke Bulan’ hingga misi penerbangan Apollo selanjutnya dihentikan. Semua ini masih menjadi misteri, benarkah ada peradaban di Bulan hingga mengorbankan serangkaian penerbangan pesawat Apollo?
Langganan:
Postingan (Atom)