>

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Visitors

What Time Is It?

Tim Olimpiade Fisika SMA Xaverius 1

Categories

Minggu, 24 Februari 2013

Perkembangan Teleportasi


Penelititan ini menyusun bentuk umum teleportasi yang memungkinkan berbagai macam aplikasi potensial dalam fisika kuantum.
Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menganalisis bagaimana belitan bisa mendaur ulang dalam meningkatkan efisiensi hubungan ini. Hasilnya akan membawa penelitian selangkah lebih dekat pada teleportasi masa depan, meskipun penelitian ini masih murni teoritis.
Penelitian ini memperkenalkan protokol teleportasi baru yang di generalisasi dari protokol teleportasi asli, menggunakan kelompok Pauli dan protokol teleportasi berbasis port yang diperkenalkan oleh Hiroshima dan Ishizaka dengan menggunakan grup permutasi simetris, kemudian dirilis pada situs resmi University of Cambridge, edisi Januari 2013. Peneliti memperoleh kondisi yang cukup tepat dalam menentukan satu set operasi, yang pada umumnya tidak perlu membentuk kelompok untuk menimbulkan protokol teleportasi dan memberikan contoh-contoh dari skema tersebut. Generalisasi ini menyebabkan protokol dengan sifat baru dan diperlukan untuk mendorong skema baru dalam perhitungan berdasarkan pada teori mereka.
Lubang Hitam
Black holes Large Magellanic cloud
Protokol teleportasi Port-based dan generalisasi menggunakan sumber daya besar yang terdiri dari Singlets N teleport. Kemudian dua protokol yang berbeda mendaur ulang sumber daya teleport di beberapa titik dengan kesalahan linear yang meningkat. Protokol pertama terdiri dari teleporting qubit berurutan, dan yang kedua teleport massal.

Belitan Kuantum, Teleportasi Lebih Efektif

Dalam sepuluh tahun terakhir, fisikawan teoritis menunjukkan bahwa hubungan intens antara partikel yang dihasilkan sebagaimana ditetapkan hukum kuantum mungkin menjadi kunci teleportasi.
Pada tahun 1993 sebuah tim ilmuwan memperkirakan bahwa teleportasi bisa berfungsi pada prinsip hukum kuantum. Teleportasi kuantum memanfaatkan hukum kuantum ‘Belitan’ untuk mengirimkan partikel melintasi jarak yang berpotensi besar.
Belitan melibatkan sepasang partikel kuantum seperti elektron atau proton yang secara intrinsik terikat bersama-sama mempertahankan sinkronisasi keduanya, apakah partikel satu sama lain berlawanan pada sebuah galaksi. Protokol teleportasi sebelumnya hanya bisa mengirim informasi dan memerlukan koreksi penerima, atau Port-Based teleportasi tidak memerlukan koreksi tetapi membutuhkan jumlah belitan praktis pada setiap objek terkirim akan menghancurkan materi yang terbelit.
Fisikawan dari Cambridge, University College London, dan University of Gdansk, mengembangkan sebuah protokol untuk memberikan solusi optimal di mana materi yang dilibatkan didaur ulang, sehingga gerbang antara partikel berlaku pada teleportasi. Peneltitian ini menciptakan sebuah protokol di mana beberapa qubit dapat melakuakan teleportasi secara bersamaan, meskipun beitan materi turun secara proporsional dengan jumlah qubit yang dikirim pada kedua kasus.
Einstein dikenal membenci teori kuantum beitan, namun belitan telah terbukti menjadi fitur yang sangat nyata di alam semesta, dan salah satu yang memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan pengetahuan. Ada hubungan erat antara teleportasi dan komputer kuantum, sebagai alat yang memanfaatkan mekanika kuantum untuk melakukan perhitungan tidak layak pada komputer klasik. Membangun sebuah komputer kuantum merupakan salah satu tantangan besar fisika modern, dan diharapkan bahwa protokol teleportasi baru akan membawa kemajuan di bidang ini.
Sementara protokol ini masih benar-benar teoritis, tahun lalu tim ilmuwan Cina menguji teleportasi foton lebih dari 143 kilometer, memecahkan rekor sebelumnya, dan belitan kuantum semakin terlihat penting dalam investasi ilmiah.
Informasi teleportasi yang dibawa atom tunggal sangat sesuai dengan teknologi saat ini, tetapi teleportasi benda besar masih berada dalam fiksi ilmiah. Belitan kuantum dianggap sebagai bahan bakar, kekuatan protokol teleportasi lebih irit bahan bakar dan dapat menggunakan belitan secara hemat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Visitors List

free counters

Followers